WESTERNISASI
Rasa
nasionalisme serta kebudayaan bangsa indonesia kini mulai pudar. Dengan
berkembang dan masuknya kebudayaan asing di Indonesia menjadikan budaya
indonesia tersingkir sudah. Belakangan ini kita tahu bahwa budaya barat hampir
menguasai dan meruntuhkan kebudayaan Negeri ini. Kebiasaan masyarakat Indonesia
sekarang sudah melenceng dan lebih memilih mengikuti budaya-budaya asing
ketimbang budaya sendiri. Ini sangatlah berbahaya. Kebudayaan kita sudah
dianggap budaya yang sudah ketinggalan zaman atau tidak modern lagi oleh masyarakat dan para pemuda-pemudi di Indonesia
sendiri. Dan mereka malah mengikuti budaya-budaya luar.
Contoh
kasusnya :
1.
Mengkomsumsi
makanan cepat saji (fast food)
Mengonsumsi makanan cepat saji (fast food)
sudah menjadi tradisi masyarakat urban di era modern seperti sekarang ini.
Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan
seperti ini tidak baik dalam kesehatan.
Namun sayangnya, hal seperti itu tampaknya tidak digubris sama sekali, dan tetap saja masih banyak masyarakat yang rutin mengonsumsinya.
Namun sayangnya, hal seperti itu tampaknya tidak digubris sama sekali, dan tetap saja masih banyak masyarakat yang rutin mengonsumsinya.
2.
Gaya
hidup yang Glamorisasi (bermewah-mewahan)
Kehidupan modern, dengan libido kapitalismenya, telah mendidik orang tak
sekedar bernafsu memenuhi kebutuhan, tetapi juga bernafsu melunasi gejolak
keinginan.Kita, sadar tak sadar, telah jauh mengembala hasrat melampaui
kebutuhan dasar. Kita kasak-kusuk dalam jejaring simbol, berhala status, tuhan
prestise dan simbol-simbol sosial tertentu.
3.
Meniru
cara berpakaian orang barat.
Dewasa ini, gaya hidup sering disalahgunakan oleh sebagian besar remaja.
Apalagi para remaja yang berada dalam kota Metropolitan. Mereka cenderung
bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini. Tentu saja, mode yang mereka
tiru adalah mode dari orang barat. Jika mereka dapat memfilter dengan baik dan
tepat, maka pengaruhnya juga akan positif. Namun sebaliknya, jika tidak pintar
dalam memflter mode dari orang barat tersebut, maka akan berpengaruh negatif
bagi mereka sendiri. Salah satu contoh gaya hidup para remaja yang
mengikuti mode orang barat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah ”
Berpakaian
“. Masalah berpakaian para remaja masa kini selalu dikaitkan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih menyedihkan, di stasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode orang barat. Otomatis bukan hanya remaja Metropolitan saja yang mengikuti mode tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada dalam perkampungan atau pedalaman.
“. Masalah berpakaian para remaja masa kini selalu dikaitkan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Karena, sebagian remaja Indonesia khususnya, dalam berpakaian selalu mengkuti mode yang berlaku. Bahkan yang lebih menyedihkan, di stasiun-stasiun tv banyak ditampilkan contoh gaya hidup dalam berpakaian para remaja yang mengikuti mode orang barat. Otomatis bukan hanya remaja Metropolitan saja yang mengikuti mode tersebut, tetapi juga orang-orang yang berada dalam perkampungan atau pedalaman.
4.
men-cat
warna rambut kepirang-pirangan seperti orang barat.
Karena mereka
lebih menyukai gaya penampilan orang barat,mengecat rambut ataupun kuku bagi
masyarakat kota bukanlah hal yang asing. Mereka yang berdandan seperti itu
mengarah ke budaya barat. Padahal yang kita tahu,ada hukum bagi orang islam
yang melakukan hal itu. namun, kebanyakan generasi sekarang tidak menghiraukan
dan lebih mengikuti perkembangan zaman.
5.
Mencampur
bahasa Indonesia dengan bahasa inggris seperti gaya bahasa.
Entah mengapa,
istilah asing dianggap lebih keren daripada bahasa Indonesia itu sendiri.
Bahkan, untuk hal sederhana saja, banyak kita jumpai toko-toko lokal yang
menggunakan istilah asing. Dan juga di dalam percakapan sehari-hari.
“Aku tahu
perjalanan ini memang memakan waktu lama, but
it’s really worth it!”
atau
“Sudah coba
restoran baru itu belum? Recommended banget
deh!”
dan
“Gue sih
prefer yang warna pink soalnya ngasih kesan lovable
dan cute abis!”
selain penggunaan bahasa asing yang
dianggap lebih keren daripada bahasa sendiri, kita harus mengikuti bahwa kita
sendiri kurang mengenal bahasa Indonesia dengan baik yang menyebabkan kita
kekurangan kosa kata dan akhirnya menggunakan bahasa Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar