Minggu, 22 April 2018

ekuitas pemegang saham laba ditahan


EKUITAS PEMEGANGAN SAHAM LABA DITAHAN

Ekuitas pemegang saham atau Stockholders’Equity adalah ha katas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Apabila dilihat dari sudut pandang kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham adalah “Utang” perseroan kepada pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubbungan yuridis antar perseroan dengan pemegang saham.

Ada 3 kategori yang merupakan bagian dari Ekuitas Pemegang Saham :
1.      Modal saham
2.      Tambahan modal disetor
3.      Laba ditahan

Laba ditahan adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu kumpulan laba dan rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen yang dibagi dan jumlah yang dipindahkan ke rekening modal.

Kebijakan Deviden :
·      Pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki dalam suatu perusahaan.
·       Transfer sejumlah nilai dari perusahaan kepada pemegang saham.
·       Deviden merupakan distribusi kekayaan perusahaan.
·     Pembagian deviden umumnya didasarkan pada akumulasi laba, yaitu laba ditahan/tambahan modal yang disetor.

Salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden :
1.      Kebutuhan dana bagi perusahaan
Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil kemampuan untuk membayar deviden. Penghasilan perusahaan akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dananya baru sisanya untuk pembayaran deviden.
2.      Likuiditas perusahaan
Salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan deviden, karena deviden merupakan arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas yang tersedia dan likuiditas perusahhaan, semakin besar pula kemampuan untuk membayar deviden.
3.      Kemampuan untuk meminjam
Apabila perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mendapatkan pinjaman, hal ini juga merupakan flesibilitas keuangan yang tinggi sehingga kemampuan untuk membayar deviden juga tinggi.

Jenis-jenis dividen :
A.      Dividen Kas/Tunai
Dividen yang paling umum dibagikan oleh Pt adalah bentuk kas. Adapun yang harus diperhatikan oleh pimpinan sebelum membuat pengumunan adanya deviden kas adalah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian deviden tersebut.
B.      Dividen Aktiva Selain Kas
Dividen juga dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas yang disebut dengan istilah property dividend. Aktiva ini dibagiakan dalam bentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain.
C.      Dividen Utang (Scrip dividend)
Dividen utang timbul apabila laba ditahan itu saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan PT akan mengeluarkan scrip dividend yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan dating. Scrip dividend ini bias berbunga dan tidak berbunga. Jika mengandung bunga, bagian bunga dari pembayaran tunai harus didebet ke biaya bunga dan tidak diperlakukan sebagai bagian dari dividen.
D.     Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan modal, bukan dari laba. Dividen likuidasi ini dicatat dengan mendebet rekening pengembalian modal yang dalam neraca dilaporkan sebagai pengurang modal saham.
E.      Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayarannya kepada para pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.
Dividen saham bias dibagikan sebagai berikut :
1.  Dividen saham biasa, yaitu dividen saham berupa saham yang jenisnya sama, tanpa dipungut pembayarannya kepada para pemegang saham biasa atau dividen saham prioritas untuk pemegang saham prioritas.
2.  Dividen saham special(khusu), yaitu dividen berupa saham yang jenisnya berbeda, misalnya dividen saham prioritas untuk pemegang saham biasa atau dividen saham biasa untuk pemegang saham prioritas.

Treasury Stock adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. 

Saham Treasury adalah saham yang dibeli oleh perusahaan penerbitnya sendiri, jadi ketika perusahaan menerbitkan saham lalu suatu ketika perusahaan membeli saham tersebut, maka saham yang dibeli itulah saham treasury. 

Saham Preferen adalah saham dengan kelas khusu yang memiliki beberapa preferensi atau kelebihan fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik saham prefen adalah :
1.      Preferensi atas dividen
2.      Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi
3.      Dapat dikonversi menjadi saham biasa
4.      Dapat ditebus pada opsi perseroan
5.      Tidak mempunyai hak suara

Stock Split atau Pemecahan Saham adalah sebuah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan yang telah go public (emiten) untuk memencahkan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil, dengan cara memecahkan selembar saham menjadi beberapa lembar saham. 

Jenis-jenis Stock Split :
1.      Split Up atau Stock Split
2.      Split Down atau Reverse Stock Split

Sabtu, 14 April 2018

aspek dalam kewirausahaan


ASPEK WIRAUSAHA SECARA MANDIRI YANG MENCAKUP; PELUANG USAHA BARU , PEMBIAYAAN, PEMASARAN DAN KEPEMILIKAN

Peluang Usaha Baru
Adalah Kesempatan untuk menghasilkan kerja usaha, tidak harus baru sama sekali dan tidak harus menguntungkan, karena kerja merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan ekonomi selanjutnya.Tujuan utama dari proses mencari peluang usaha baru adalah untuk dapat meningkatkan produktivitas dari SDM yang ada.
Cara-cara yang dilakukan dalam pencapaian peluang usaha baru :
1)      Membuat usaha baru, artinya kita mempunyai pelaku dan kegiatan usaha yang benar-benar baru bukan merupakan kelanjutan atau mempunyai keterkaitan dengan yang sebelumnya. Biasanya hal ini dilakukan muncul karena kita mempunyai modal uang dalam jumlah besar dan mempunyai ide atau keinginan untuk usaha.
2)      Melanjutkan usaha yang telah ada sebelumnya, atau dengan kata lain merupakan usaha “warisan”. Artinya kita melakukan kegiatan usaha yang lama tetapi karena ketidakmampuan orang tua kita maka kemudian usaha tersebut diserahkan kepada kita sebagai anaknya. Dalam hal ini kondisi baru terjadi karena pelaku usahanya adalah orang baru, walaupun pelaku baru tersebut adalah anak dari pemilik lama akan tetapi proses pengelolaan (manajerial) yang akan dilakukan oleh penerus usaha akan cenderung berbeda dari yang sebelumnya.
3)      Membeli usaha yang telah ada
4)      franchising, waralaba
5)      konsinyasi sebagai bentuk melakukan usaha baru, tanpa membutuhkan modal uang hanya modal kepercayaan dari orang lain kepada kita. Konsinyasi merupakan proses penjualan produk di mana pembayaran kepada produsen atas barang yang dijual dilakukan hanya setelah produk yang dijual itu laku dibeli oleh konsumen, sedangkan jika tidak maka kita tidak perlu membayarnya
Peluang usaha baru merupakan titik awal untuk menumbuhkan produktivitas sumber daya manusia bagi dirinya, kelompok, dan lingkungannya. Disebut sebagai produktivitas sumber daya manusia karena kegiatan ini adalah kegiatan ekonomi produktif yang dikelola oleh manusia sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhannya, dan jika berhasil memberi manfaat bagi manusia lainnya. Bukan berarti bahwa sumber daya lain tidak menjadi perhatian tetapi sumber daya manusia menjadi fokus, karena wirausaha adalah salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran.

Pembiyaan
Bagaimana memperoleh biaya atau modal kerja untuk melakukan usaha ekonomi. Dalam konteks ini, modal kerja dapat berupa uang maupun bukan-uang. Pembiayaan usaha jika menggunakan saluran perbankan maka biasanya memperhatikan unsur 5 C, yaitu :
1)      character : kemampuan diri dari peminjam
2)      capital : modal awal
3)      collateral : jaminan atas pinjaman yang diterima
4)       capacity to repay : kemampuan menerima atau memberi
5)      condition of economy : kondisi internal dan eksternal


Sumber-sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Rincian dari masing-masing sumber dana adalah sebagai berikut:
1.      Dana modal sendiri, baik dari pribadi maupun keluarga
2.      Pinjaman dari kawan dan relasi
3.      Pinjaman dari lembaga bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta
4.      Hutang dagang
5.      Pinjaman hipotik dan pembiayaan jangka menengah dapat diperoleh dari berbagai lembaga keuangan untuk tujuan tertentu, biasanya untuk membeli harta tetap
6.      Pembiayaan sewa (leasing)
7.      Modal usaha yang disediakan perusahaan khusus yang bersedia memberikan dana untuk usaha yang lebih kecil
8.      Di beberapa Negara terdapat pinjaman dari pemerintah melalui pinjaman langsung atau jaminan, namun syarat-syaratnya berbeda-beda.
Pemasaran
Adalah proses menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen. Ada unsur 4P dalam suatu proses pemasaran, terdiri atas :
1.      Product : produk yaitu sesuatu yang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa
  1. Price : harga yaitu nilai dari sesuatu yang diproduksi, baik berupa nilai uang ataupun material
  2. Place : tempat atau proses distribusi yaitu proses di mana produk disampaikan dari produsen kepada konsumen, baik menggunakan tempat seperti toko atau warung maupun bukan tempat seperti e-commerce
  3. Promotion : promosi yaitu proses memperkenalkan produk kepada konsumen agar dikenal sampai dengan disukai dan tujuan akhir membeli produk yang diperkenalkan.
Strategi pemasaran berkembang dari yang konvensional menjadi yang modern, uraiannya adalah sebagai berikut :
Ø  Model konvensional sering disebut sistem pemasaran horisontal karena prosesnya berlangsung secara mendatar dari produsen sampai dengan kepada konsumen akhir, di mana penjualan kepada konsumen akhir hanya dilakukan oleh lembaga perantara. Skemanya adalah sebagai berikut :

produsen                      lembaga perantara (distributor, agen)                     konsumen akhir

Sebagai catatan bahwa lembaga perantara pada dasarnya juga merupakan konsumen dari produk yang dihasilkan oleh konsumen, akan tetapi mereka tidak mempergunakan langsung produk yang dibelinya untuk kepentingan dirinya melainkan untuk dijual lagi kepada pihak lain termasuk di dalamnya adalah konsumen akhir. Di mana konsumen akhir adalah konsumen yang memakai langsung produk yang dibelinya dan tidak melakukan transaksi jual beli lagi kepada pihak lain.



Ø  Model modern sering disebut sebagai sistem pemasaran vertikal (Vertical Marketing System, VMS) yaitu proses pemasaran di mana produsen maupun lembaga perantara bisa sama-sama menjual langsung kepada konsumen akhir. Gambaran mengenai proses pemasaran tersebut dapat dilihat di bawah ini.

Kepemilikan
Adalah Penguasaan atas sumberdaya dilakukan secara pribadi dan/atau kelompok. Secara umum kepemilikan dapat dibagi menjadi kepemilikan pribadi dan kepemilikan kelompok. Dari segi yang lain, kepemilikan juga dapat dibagi menjadi :
1.      Kepemilikan di mana terdapat penguasaan sumberdaya secara kongkrit, atau dalam istilah lain disebut sebagai “pemilikan dalam genggaman”, yaitu kepemilikan di mana sumberdaya yang dikuasai benar-benar dipegang oleh pemilik. Misalnya : peralatan kerja, yang secara nyata dipegang oleh pemiliknya sebagai yang menguasai sumberdaya alat tersebut.
2.      Kepemilikan secara hukum, di mana sumberdaya dimiliki akan tetapi keberadaannya tidak secara kongkrit dipegang. Misalnya : kepemilikan akan sebidang tanah atau sebuah rumah, tanah atau rumah tersebut tidak dipegang tetapi secara hukum keduanya dimiliki dan pemanfaatan keduanya harus dengan seizin pemilik sah secara hukum dari keduanya. Kepemilikan secara hukum pada galibnya lebih sulit untuk mempertahankan kepemilikannya, karena sumberdaya yang dimilikinya bisa saja berubah tanpa diketahui karena sebab-sebab yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

ASPEK WIRAUSAHA SECARA KELOMPOK YANG MENCAKUP; SUMBER DAYA MANUSIA, ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN USAHA.

Sumber Daya Manusia
Adalah pembahasan tentang manusia yang menjalankan fungsi dan peranannya di dalam organisasi perusahaan atau kelompok. Secara umum proses pengelolaan sumberdaya manusia dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1)      Perekrutan
2)      Pendidikan, yang dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
a.       pendidikan sebelum menjadi pegawai tetap
b.      pendidikan setelah menjadi pegawai tetap
Bentuk dari pendidikan ini umumnya dibagi juga menjadi dua, yaitu :
a.       pendidikan, yaitu : proses peningkatan pengetahuan pegawai yang biasanya dilakukan melalui proses belajar di kelas
b.      pelatihan, yaitu : proses peningkatan ketrampilan pegawai, biasanya dilakukan di luar kelas atau di bengkel (workshop).
3)      Pelaksanaan kerja
4)      Pemberhentian, dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       pemberhentian sementara, biasanya jika seorang pegawai dikenakan sangsi atas pelanggaran atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Bentuknya bisa berupa pemindahan ke tempat lain yang lebih jauh atau ke pekerjaan yang lebih sulit, atau pemberhentian tidak bekerja untuk jangka waktu tertentu yang terbatas.
b.      pemberhentian permanen, dapat berupa pemberhentian tidak hormat, pemberhentian terhormat atau pensiun.


Organisasi
Adalah strukturisasi sumberdaya manusia dan non-manusia. Ada tiga struktur yang lazim dikenal yaitu :
  1. Lini : vertikal, artinya dalam organisasi ada orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
  2. Staff : horisontal, artinya semua tenaga kerja yang ada di dalam organisasi didudukkan dalam posisi struktural yang sama atau setara, sehingga tidak ada dalam organisasi orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
  3. Fungsional : berdasarkan fungsi kerja dari masing-masing unsur sumberdaya manusia yang ada. Bentuk organisasi fungsional biasanya dapat dilihat pada suatu tim kerja atau suatu gugus tugas (team-work). Pada tim tersebut semua orang setara (tidak ada ’atasan’ – ’bawahan’) akan tetapi harus ada seseorang yang dijadikan sebagai pemimpin dalam tim tersebut. Tim sepakbola misalnya, ada pembagian tugas yang jelas antara kiper, back, gelandang dan striker (penyerang) akan tetapi semua pemain mempunyai kedudukan yang sama dan kemudian ada satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim atau pemimpin. Fungsi pemimpin di dalam tim ini adalah sebagai penanggungjawab koordinasi antar semua anggota tim dalam bekerja mencapai tujuan yang diinginkan.

Kepemimpinan
Adalah mengarahkan perilaku SDM. Kepemimpinan terutama difokuskan pada SDM, dan bukan pada SD materi di dalam satu kelompok atau organisasi.Dalam konteks kepemimpinan, tidak dikenal adanya struktur ”atasan” dan ”bawahan”, semua anggota kelompok dianggap sama dan seseorang dari anggota kelompok tersebut dipilih, ditentukan atau ditunjuk sebagai pemimpin kelompok. Dalam konteks ini fungsi utama dari pemimpin adalah mengkoordinasikan SDM agar maksimal dalam bekerja bersama mencapai tujuan yang disepakati bersama sebelumnya.
      Kepemimpinan secara umum dikenal dalam dua bentuk yaitu :
  1. kepemimpinan otoriter, yaitu yang melakukan koordinasi berdasarkan perintah yang harus dilaksanakan, baik itu melanjutkan kerja maupun memberhentikan kerja.
  2. kepemimpinan demokratis, yan mendasarkan pengambilan keputusan oleh pemimpin berdasarkan musyawarah dengan semua pihak yang dianggap terlibat dalam proses kegiatan.

Evaluasi Usaha
Adalah proses memonitoring, menilai hasil, dan melakukan tindak-lanjut rencana dan kegiatan perusahaan / kelompok. Evaluasi terutama harus dilakukan jika telah terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen. Evaluasi dalam proses manajerial merupakan usaha untuk membandingkan antara hasil yang kita peroleh dengan target yang telah kita tentukan dalam proses perencanaan. Hal utama yang menjadi fokus evaluasi dalam satu kegiatan wirausaha adalah ”cash-flow” atau aliran kas tunai. Cash-flow menjadi tolok ukur utama apakah sebuah kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar atau bahkan berkembang atau juga mati. Suatu kegiatan wirausaha yang mendasarkan evaluasi perkembangan usahanya menggunakan cash-flow akan dapat dengan lebih mudah mengontrol perkembangan usaha yang dilakukannya. Sebaliknya, jika evaluasi atas kegiatan usaha juga disertakan dengan unsur kas yang berupa kredit maka evaluasi dan kontrol atas usaha menjadi semakin sulit. Selain ragam kredit yang sangat banyak, secara praktis kredit akan memberikan beban modal yang lebih besar dan banyak kepada pelaku wirausaha. Seperti diketahui saat ini semua transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kredit pada transaksi barang maka jumlah modal uang yang harus disediakan oleh pelaku wirausaha biasanya minimal sampai 3 (tiga) kali dari jumlah modal uang yang seharusnya dikeluarkan untuk satu kali proses produksi.

Pengembangan Usaha
Adalah proses memperbesar usaha yang dilakukan skala atau kedalamannya.Cara-cara pengembangan usaha
1.      intensifikasi, yaitu memperdalam kerja yang sudah dilakukan sebelumnya, misalnya :
-  jika berkembang, maka membuat modifikasi tanpa merubah secara total  dari produk yang telah dihasilkan sebelumnya
- jika ”bangkrut”, memanfaatkan semua jejaring yang telah dimiliki sebelumnya dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya dalam kondisi ”bangkrut” maka tidak ada modal uang yang dimiliki dan kemudian pemasaran dilakukan dengan konsinyasi yang didasarkan atas kepercayaan dalam jejaring kerja di bidang yang dikerjakan
2.      ekstensifikasi, yaitu memperluas usaha yang telah ada sebelumnya baik berupa perluasan lokasi usaha dan volumenya maupun berupa penambahan outlet (tempat) usaha
3.      diversifikasi, yaitu meningkatkan keragaman dari usaha yang telah dilakukan sebelumnya seperti membuat jenis usaha baru yang berbeda dari usaha sebelumnya
4.      integrasi, yaitu memadukan usaha yang telah ada sebelumnya dengan usaha lain baik yang memang sudah ada sebelumnya atau usaha lain yang memang baru sama sekali.
5.      franchise, yaitu usaha untuk memperluas usaha tetapi tidak dengan usaha sendiri melainkan menjual usaha kita kepada orang lain dan kemudian kita sebagai pemilik usaha (merek) memperoleh bayaran (biasanya disebut sebagai royalty atau fee franchising) dengan kita tetap melayani franchisee (pewaralaba) agar tetap dapat memberi pelayanan seperti yang kita lakukan di ”pusat” atau merek kita. Cara ini sebenarnya sama seperti kita memperluas usaha lama tetapi dengan waktu yang lebih cepat dan biaya pengembangan yang lebih ”murah”.
Franchise menjadi salah satu bentuk pengembangan usaha jika dilihat dari sisi pemilik merek usaha (franchiser), tetapi dari segi pelaksana franchise (franchisee, pewaralaba) maka franchise menjadi salah satu peluang usaha baru (aspek 1 dari 9 aspek yang dibahas).









PENGERTIAN MOTIVASI, GAGASAN DAN MOTIVASI DALAM BERWIRAUSAHA

Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli
  1. Menurut Hamalik (1992:173), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
  2. Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
  3. Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
  4. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya.
  5. Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.
  6. Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan.
  7. Azwar, motivasi merupakan sebuah rangsangan atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang ingin bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
Gagasan (pikiran) adalah sesuatu (hasil pemikiran, usulan, keinginan, harapan) yang akan disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengarnya. Lebih lanjut, gagasan itu akan dilengkapi dengan fakta, data, informasi dan pendukung lainnya yang diharapkan dapat memperjelas gagasan dan sekaligus meyakinkan calon pembacaanya (Suyono, 2004).

Motivasi dalam berwirausaha
Perlu dipahami oleh pengusaha agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada karyawan atau anggotanya. Motivasi ditunjukan sebagai dorongan, baik di akibatkan factor dari dalam maupun luar karyawan, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi dan memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks berwirausaha maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan lancarnya usaha tersebut. Peran motivasi dalam berwirausaha, motivasi berwirausaha dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin. Motivasi berwirausaha yang memadai akan mendorong untuk berperilaku aktif dalam berwirausaha, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negative terhadap kefektifan usaha tersebut.

Fungsi motivasi dalam berwirausaha diantaranya :
1.      Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan.
2.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah, adanya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang di inginkan
3.      Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Analisis SWOT “ Kentang Cimol”

1.      Strength(kekuatan)
·         Harga terjangkau
·         Bahan baku yang mudah didapat
·         Tidak menggunakan bahan pengawet
·         Proses produksinya mudah sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga
·         Kebersihan produk terjamin
·         Produk yang ditawarkan merupakan jajanan pasar yang sudah tidak asing dengan lidah Indonesia
2.      Weakness(kelemahan)
·         Proses pembuatannya yang digoreng menggunakan minyak goreng sehingga ada yang beranggapan mengandung kolestrol
·         Produk tidak tahan lama karena tidak tanpa bahan pengawet
3.      Opportunity(Peluang)
·         Mengurangi resiko kerugian pada penjual karena makanan tersebut tidak mudah basi dan memilih manfaat bagi tubuh sehingga peluang untuk penjualan kentang cimol cukup besar.
4.      Treath (ancaman)
·         Munculnya variasi makanan jajanan
·         Munculnya pesaing baru

Kesimpulan :
Mendirikan usaha kentang cimol tidak memerlukan biaya yang mahal. Dengan kreativitas dan inovasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada kita dapat membuat usaha yang menguntungkan bahkan kita sudah bisa menjadi seorang wirausahawan.

Saran :
1. Hendaknya para penjual makanan jajajan yang menjual makanan di sekitar GUNDAR tidak hanya mementingkan keuntungan namun diharapkan untuk memperhatikan kebersihan makanan dan tempat pedagang berjualan. Sebaiknya lokasi berjualan tidak di pinggir jalan yang rentan dengan sampah dan asap kendaraan yang lewat.
2. Kepada para pembeli jajanan hendaknya memperhatikan kebersihan jajanan yang ingin dibeli. Hal ini bertujuan untuk mennjaga diri dari berbagai penyakit seperti diare atau tipus yang disebabkan oleh makanan yang tidak sehat.
3. Untuk Mahasiswa diharapkan dapat menjaga perilaku makan untuk di konsumsi.
 Referensi :
budiman.staff.gunadarma.ac.id/.../9+ASPEK+dalam+SIKLUS+KEWIRAUSAHAAN%
Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret University Press


presentation about sleeping slippers