ASPEK WIRAUSAHA SECARA MANDIRI YANG
MENCAKUP; PELUANG USAHA BARU , PEMBIAYAAN, PEMASARAN DAN KEPEMILIKAN
Peluang Usaha Baru
Adalah
Kesempatan untuk menghasilkan kerja usaha, tidak harus baru sama sekali dan
tidak harus menguntungkan, karena kerja merupakan dasar bagi pelaksanaan
kegiatan ekonomi selanjutnya.Tujuan utama dari proses mencari peluang usaha
baru adalah untuk dapat meningkatkan produktivitas dari SDM yang ada.
Cara-cara yang dilakukan dalam
pencapaian peluang usaha baru :
1)
Membuat usaha baru, artinya kita
mempunyai pelaku dan kegiatan usaha yang benar-benar baru bukan merupakan
kelanjutan atau mempunyai keterkaitan dengan yang sebelumnya. Biasanya hal ini
dilakukan muncul karena kita mempunyai modal uang dalam jumlah besar dan
mempunyai ide atau keinginan untuk usaha.
2)
Melanjutkan usaha yang telah ada
sebelumnya, atau dengan kata lain merupakan usaha “warisan”. Artinya kita
melakukan kegiatan usaha yang lama tetapi karena ketidakmampuan orang tua kita
maka kemudian usaha tersebut diserahkan kepada kita sebagai anaknya. Dalam hal
ini kondisi baru terjadi karena pelaku usahanya adalah orang baru, walaupun
pelaku baru tersebut adalah anak dari pemilik lama akan tetapi proses
pengelolaan (manajerial) yang akan dilakukan oleh penerus usaha akan cenderung
berbeda dari yang sebelumnya.
3)
Membeli usaha yang telah ada
4)
franchising,
waralaba
5)
konsinyasi sebagai bentuk melakukan
usaha baru, tanpa membutuhkan modal uang hanya modal kepercayaan dari orang
lain kepada kita. Konsinyasi merupakan proses penjualan produk di mana
pembayaran kepada produsen atas barang yang dijual dilakukan hanya setelah
produk yang dijual itu laku dibeli oleh konsumen, sedangkan jika tidak maka
kita tidak perlu membayarnya
Peluang
usaha baru merupakan titik awal untuk menumbuhkan produktivitas sumber daya
manusia bagi dirinya, kelompok, dan lingkungannya. Disebut sebagai
produktivitas sumber daya manusia karena kegiatan ini adalah kegiatan ekonomi
produktif yang dikelola oleh manusia sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhannya, dan jika berhasil memberi manfaat bagi manusia lainnya. Bukan
berarti bahwa sumber daya lain tidak menjadi perhatian tetapi sumber daya
manusia menjadi fokus, karena wirausaha adalah salah satu jalan untuk
mengurangi pengangguran.
Pembiyaan
Bagaimana
memperoleh biaya atau modal kerja untuk melakukan usaha ekonomi. Dalam konteks
ini, modal kerja dapat berupa uang maupun bukan-uang. Pembiayaan usaha jika
menggunakan saluran perbankan maka biasanya memperhatikan unsur 5 C, yaitu :
1)
character :
kemampuan diri dari peminjam
2)
capital :
modal awal
3)
collateral :
jaminan atas pinjaman yang diterima
4)
capacity
to repay : kemampuan menerima atau memberi
5)
condition
of economy : kondisi internal dan eksternal
Sumber-sumber
dana yang digunakan dalam pembiayaan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu
sumber internal dan sumber eksternal. Rincian dari masing-masing sumber dana adalah
sebagai berikut:
1.
Dana modal sendiri, baik dari pribadi
maupun keluarga
2. Pinjaman dari kawan dan relasi
3. Pinjaman dari lembaga bank, baik bank
pemerintah maupun bank swasta
4. Hutang dagang
5. Pinjaman hipotik dan pembiayaan
jangka menengah dapat diperoleh dari berbagai lembaga keuangan untuk tujuan
tertentu, biasanya untuk membeli harta tetap
6. Pembiayaan sewa (leasing)
7. Modal usaha yang disediakan
perusahaan khusus yang bersedia memberikan dana untuk usaha yang lebih kecil
8. Di beberapa Negara terdapat pinjaman
dari pemerintah melalui pinjaman langsung atau jaminan, namun syarat-syaratnya
berbeda-beda.
Pemasaran
Adalah
proses menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen. Ada
unsur 4P dalam suatu proses pemasaran, terdiri atas :
1.
Product :
produk yaitu sesuatu yang dihasilkan, baik berupa barang maupun jasa
- Price : harga yaitu nilai dari
sesuatu yang diproduksi, baik berupa nilai uang ataupun material
- Place : tempat atau proses distribusi
yaitu proses di mana produk disampaikan dari produsen kepada konsumen,
baik menggunakan tempat seperti toko atau warung maupun bukan tempat
seperti e-commerce
- Promotion : promosi yaitu proses memperkenalkan
produk kepada konsumen agar dikenal sampai dengan disukai dan tujuan akhir
membeli produk yang diperkenalkan.
Strategi
pemasaran berkembang dari yang konvensional menjadi yang modern, uraiannya
adalah sebagai berikut :
Ø
Model konvensional sering disebut
sistem pemasaran horisontal karena prosesnya berlangsung secara mendatar dari
produsen sampai dengan kepada konsumen akhir, di mana penjualan kepada konsumen
akhir hanya dilakukan oleh lembaga perantara. Skemanya adalah sebagai berikut :
produsen lembaga perantara (distributor, agen) konsumen akhir
Sebagai catatan bahwa lembaga perantara pada dasarnya juga merupakan
konsumen dari produk yang dihasilkan oleh konsumen, akan tetapi mereka tidak
mempergunakan langsung produk yang dibelinya untuk kepentingan dirinya
melainkan untuk dijual lagi kepada pihak lain termasuk di dalamnya adalah
konsumen akhir. Di mana konsumen akhir adalah konsumen yang memakai langsung
produk yang dibelinya dan tidak melakukan transaksi jual beli lagi kepada pihak
lain.
Ø
Model modern sering disebut sebagai
sistem pemasaran vertikal (Vertical
Marketing System, VMS) yaitu proses pemasaran di mana produsen maupun
lembaga perantara bisa sama-sama menjual langsung kepada konsumen akhir.
Gambaran mengenai proses pemasaran tersebut dapat dilihat di bawah ini.
Kepemilikan
Adalah
Penguasaan atas sumberdaya dilakukan secara pribadi dan/atau kelompok. Secara
umum kepemilikan dapat dibagi menjadi kepemilikan pribadi dan kepemilikan
kelompok. Dari segi yang lain, kepemilikan juga dapat dibagi menjadi :
1.
Kepemilikan di mana terdapat
penguasaan sumberdaya secara kongkrit, atau dalam istilah lain disebut sebagai
“pemilikan dalam genggaman”, yaitu kepemilikan di mana sumberdaya yang dikuasai
benar-benar dipegang oleh pemilik. Misalnya : peralatan kerja, yang secara
nyata dipegang oleh pemiliknya sebagai yang menguasai sumberdaya alat tersebut.
2.
Kepemilikan secara hukum, di mana
sumberdaya dimiliki akan tetapi keberadaannya tidak secara kongkrit dipegang.
Misalnya : kepemilikan akan sebidang tanah atau sebuah rumah, tanah atau rumah
tersebut tidak dipegang tetapi secara hukum keduanya dimiliki dan pemanfaatan
keduanya harus dengan seizin pemilik sah secara hukum dari keduanya.
Kepemilikan secara hukum pada galibnya lebih sulit untuk mempertahankan
kepemilikannya, karena sumberdaya yang dimilikinya bisa saja berubah tanpa
diketahui karena sebab-sebab yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
ASPEK WIRAUSAHA SECARA KELOMPOK YANG
MENCAKUP; SUMBER DAYA MANUSIA, ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, EVALUASI DAN
PENGEMBANGAN USAHA.
Sumber Daya Manusia
Adalah
pembahasan tentang manusia yang menjalankan fungsi dan peranannya di dalam
organisasi perusahaan atau kelompok. Secara umum proses pengelolaan sumberdaya
manusia dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1)
Perekrutan
2)
Pendidikan, yang dibagi lagi menjadi
dua, yaitu :
a.
pendidikan sebelum menjadi pegawai
tetap
b.
pendidikan setelah menjadi pegawai
tetap
Bentuk dari pendidikan ini umumnya dibagi juga menjadi dua, yaitu :
a.
pendidikan, yaitu : proses peningkatan
pengetahuan pegawai yang biasanya dilakukan melalui proses belajar di kelas
b.
pelatihan, yaitu : proses peningkatan
ketrampilan pegawai, biasanya dilakukan di luar kelas atau di bengkel (workshop).
3)
Pelaksanaan kerja
4)
Pemberhentian, dibagi menjadi dua,
yaitu :
a.
pemberhentian sementara, biasanya
jika seorang pegawai dikenakan sangsi atas pelanggaran atau kesalahan yang
telah diperbuatnya. Bentuknya bisa berupa pemindahan ke tempat lain yang lebih
jauh atau ke pekerjaan yang lebih sulit, atau pemberhentian tidak bekerja untuk
jangka waktu tertentu yang terbatas.
b.
pemberhentian permanen, dapat berupa
pemberhentian tidak hormat, pemberhentian terhormat atau pensiun.
Organisasi
Adalah
strukturisasi sumberdaya manusia dan non-manusia. Ada tiga
struktur yang lazim dikenal yaitu :
- Lini : vertikal, artinya dalam organisasi ada
orang yang didudukkan sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
- Staff : horisontal, artinya semua tenaga kerja
yang ada di dalam organisasi didudukkan dalam posisi struktural yang sama
atau setara, sehingga tidak ada dalam organisasi orang yang didudukkan
sebagai ”atasan” dan ”bawahan”
- Fungsional : berdasarkan fungsi kerja dari
masing-masing unsur sumberdaya manusia yang ada. Bentuk organisasi
fungsional biasanya dapat dilihat pada suatu tim kerja atau suatu gugus
tugas (team-work). Pada tim tersebut semua orang setara (tidak ada
’atasan’ – ’bawahan’) akan tetapi harus ada seseorang yang dijadikan
sebagai pemimpin dalam tim tersebut. Tim sepakbola misalnya, ada pembagian
tugas yang jelas antara kiper, back, gelandang dan striker (penyerang)
akan tetapi semua pemain mempunyai kedudukan yang sama dan kemudian ada
satu orang yang ditunjuk sebagai kapten tim atau pemimpin. Fungsi pemimpin
di dalam tim ini adalah sebagai penanggungjawab koordinasi antar semua
anggota tim dalam bekerja mencapai tujuan yang diinginkan.
Kepemimpinan
Adalah
mengarahkan perilaku SDM. Kepemimpinan terutama difokuskan pada SDM, dan bukan
pada SD materi di dalam satu kelompok atau organisasi.Dalam konteks
kepemimpinan, tidak dikenal adanya struktur ”atasan” dan ”bawahan”, semua
anggota kelompok dianggap sama dan seseorang dari anggota kelompok tersebut
dipilih, ditentukan atau ditunjuk sebagai pemimpin kelompok. Dalam konteks ini
fungsi utama dari pemimpin adalah mengkoordinasikan SDM agar maksimal dalam
bekerja bersama mencapai tujuan yang disepakati bersama sebelumnya.
Kepemimpinan secara umum dikenal dalam dua
bentuk yaitu :
- kepemimpinan otoriter, yaitu
yang melakukan koordinasi berdasarkan perintah yang harus dilaksanakan,
baik itu melanjutkan kerja maupun memberhentikan kerja.
- kepemimpinan demokratis, yan
mendasarkan pengambilan keputusan oleh pemimpin berdasarkan musyawarah
dengan semua pihak yang dianggap terlibat dalam proses kegiatan.
Evaluasi Usaha
Adalah proses memonitoring, menilai hasil, dan melakukan
tindak-lanjut rencana dan kegiatan perusahaan / kelompok. Evaluasi
terutama harus dilakukan jika telah terjadi transaksi antara produsen dengan
konsumen. Evaluasi dalam proses manajerial merupakan usaha untuk membandingkan
antara hasil yang kita peroleh dengan target yang telah kita tentukan dalam
proses perencanaan. Hal utama yang menjadi fokus evaluasi dalam satu kegiatan
wirausaha adalah ”cash-flow” atau aliran kas tunai. Cash-flow menjadi tolok
ukur utama apakah sebuah kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar atau
bahkan berkembang atau juga mati. Suatu kegiatan wirausaha yang mendasarkan
evaluasi perkembangan usahanya menggunakan cash-flow akan dapat dengan lebih
mudah mengontrol perkembangan usaha yang dilakukannya. Sebaliknya, jika
evaluasi atas kegiatan usaha juga disertakan dengan unsur kas yang berupa
kredit maka evaluasi dan kontrol atas usaha menjadi semakin sulit. Selain ragam
kredit yang sangat banyak, secara praktis kredit akan memberikan beban modal yang
lebih besar dan banyak kepada pelaku wirausaha. Seperti diketahui saat ini
semua transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kredit pada transaksi barang
maka jumlah modal uang yang harus disediakan oleh pelaku wirausaha biasanya
minimal sampai 3 (tiga) kali dari jumlah modal uang yang seharusnya dikeluarkan
untuk satu kali proses produksi.
Pengembangan Usaha
Adalah
proses memperbesar usaha yang dilakukan skala atau kedalamannya.Cara-cara
pengembangan usaha
1.
intensifikasi, yaitu
memperdalam kerja yang sudah dilakukan sebelumnya, misalnya :
- jika berkembang, maka membuat modifikasi
tanpa merubah secara total dari produk
yang telah dihasilkan sebelumnya
-
jika ”bangkrut”, memanfaatkan semua
jejaring yang telah dimiliki sebelumnya dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
Misalnya dalam kondisi ”bangkrut” maka tidak ada modal uang yang dimiliki dan
kemudian pemasaran dilakukan dengan konsinyasi yang didasarkan atas kepercayaan
dalam jejaring kerja di bidang yang dikerjakan
2.
ekstensifikasi, yaitu
memperluas usaha yang telah ada sebelumnya baik berupa perluasan lokasi usaha
dan volumenya maupun berupa penambahan outlet (tempat) usaha
3.
diversifikasi, yaitu
meningkatkan keragaman dari usaha yang telah dilakukan sebelumnya seperti
membuat jenis usaha baru yang berbeda dari usaha sebelumnya
4.
integrasi, yaitu memadukan
usaha yang telah ada sebelumnya dengan usaha lain baik yang memang sudah ada
sebelumnya atau usaha lain yang memang baru sama sekali.
5.
franchise, yaitu usaha
untuk memperluas usaha tetapi tidak dengan usaha sendiri melainkan menjual
usaha kita kepada orang lain dan kemudian kita sebagai pemilik usaha (merek)
memperoleh bayaran (biasanya disebut sebagai royalty atau fee franchising)
dengan kita tetap melayani franchisee
(pewaralaba) agar tetap dapat memberi pelayanan seperti yang kita lakukan di
”pusat” atau merek kita. Cara ini sebenarnya sama seperti kita memperluas usaha
lama tetapi dengan waktu yang lebih cepat dan biaya pengembangan yang lebih
”murah”.
Franchise menjadi
salah satu bentuk pengembangan usaha jika dilihat dari sisi pemilik merek usaha
(franchiser), tetapi dari segi
pelaksana franchise (franchisee, pewaralaba) maka franchise
menjadi salah satu peluang usaha baru (aspek 1 dari 9 aspek yang dibahas).
PENGERTIAN MOTIVASI, GAGASAN DAN
MOTIVASI DALAM BERWIRAUSAHA
Pengertian
Motivasi merupakan suatu
perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan,
kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak
sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli
- Menurut Hamalik (1992:173), Pengertian
Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
- Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian
Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan.
- Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian
Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan
bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
- Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah
sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh
seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah
pada hasil yang diinginkannya.
- Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu
proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat
mencapai tujuannya.
- Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan
energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa
(feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan.
- Azwar, motivasi merupakan sebuah rangsangan
atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang
ingin bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah
direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
Gagasan (pikiran) adalah sesuatu (hasil pemikiran, usulan,
keinginan, harapan) yang akan disampaikan penulis kepada pembaca atau
pendengarnya. Lebih lanjut, gagasan itu akan dilengkapi dengan fakta, data,
informasi dan pendukung lainnya yang diharapkan dapat memperjelas gagasan dan
sekaligus meyakinkan calon pembacaanya (Suyono, 2004).
Motivasi dalam berwirausaha
Perlu dipahami oleh pengusaha agar
dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada karyawan atau
anggotanya. Motivasi ditunjukan sebagai dorongan, baik di akibatkan factor dari
dalam maupun luar karyawan, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi dan
memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks berwirausaha maka kebutuhan tersebut
berhubungan dengan kebutuhan lancarnya usaha tersebut. Peran motivasi dalam
berwirausaha, motivasi berwirausaha dapat dianalogikan sebagai bahan bakar
untuk menggerakkan mesin. Motivasi berwirausaha yang memadai akan mendorong
untuk berperilaku aktif dalam berwirausaha, tetapi motivasi yang terlalu kuat
justru dapat berpengaruh negative terhadap kefektifan usaha tersebut.
Fungsi motivasi dalam berwirausaha
diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau
perbuatan tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah,
adanya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang di inginkan
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak,
artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan
menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Analisis SWOT “ Kentang Cimol”
1. Strength(kekuatan)
·
Harga
terjangkau
·
Bahan
baku yang mudah didapat
·
Tidak
menggunakan bahan pengawet
·
Proses
produksinya mudah sehingga tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga
·
Kebersihan
produk terjamin
·
Produk
yang ditawarkan merupakan jajanan pasar yang sudah tidak asing dengan lidah
Indonesia
2. Weakness(kelemahan)
·
Proses
pembuatannya yang digoreng menggunakan minyak goreng sehingga ada yang
beranggapan mengandung kolestrol
·
Produk
tidak tahan lama karena tidak tanpa bahan pengawet
3. Opportunity(Peluang)
·
Mengurangi
resiko kerugian pada penjual karena makanan tersebut tidak mudah basi dan
memilih manfaat bagi tubuh sehingga peluang untuk penjualan kentang cimol cukup
besar.
4. Treath (ancaman)
·
Munculnya
variasi makanan jajanan
·
Munculnya
pesaing baru
Kesimpulan :
Mendirikan usaha kentang cimol tidak
memerlukan biaya yang mahal. Dengan kreativitas dan inovasi dan memanfaatkan
peluang-peluang yang ada kita dapat membuat usaha yang menguntungkan bahkan
kita sudah bisa menjadi seorang wirausahawan.
Saran :
1. Hendaknya para penjual makanan jajajan yang menjual makanan di sekitar
GUNDAR tidak hanya mementingkan keuntungan namun diharapkan untuk memperhatikan
kebersihan makanan dan tempat pedagang berjualan. Sebaiknya lokasi berjualan
tidak di pinggir jalan yang rentan dengan sampah dan asap kendaraan yang lewat.
2. Kepada para pembeli jajanan hendaknya memperhatikan kebersihan jajanan
yang ingin dibeli. Hal ini bertujuan untuk mennjaga diri dari berbagai penyakit
seperti diare atau tipus yang disebabkan oleh makanan yang tidak sehat.
3. Untuk Mahasiswa diharapkan dapat menjaga perilaku makan untuk di konsumsi.
Referensi :
budiman.staff.gunadarma.ac.id/.../9+ASPEK+dalam+SIKLUS+KEWIRAUSAHAAN%
Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret University Press